Senin, 06 Maret 2017

PROFIL DAERAH TOLITOLI

Keadaan Geografis Umum
  • Kabupaten Tolitoli adalah salah satu dari 10 kabupaten yang terletak di provinsi Sulawesi Tengah. Ibukota Kabupaten Tolitoli adalah Kota Tolitoli.
  • Luas wilayah Kab. Tolitoli seluas 4.079.6 km².
  • Kecamatan Dampal Utara merupakan salah satu dari 10 kecamatan yang terletak di Kabupaten Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
    • Sebelah utara                              : Laut Sulawesi
    • Sebelah timur                             : Kecamatan Dondo
    • Sebelah selatan                           : Kecamatan Dampal Selatan
    • Sebelah barat                              : Laut Sulawesi
  • Kecamatan Dampal Utara memiliki 11 desa dan dua di antaranya terdapat di kepulauan. Dua desa yang terdapat di kepulauan ialah Desa Simatang Tanjung dan Simatang Utara yang terletak di Pulau Simatang. Selain itu, terdapat satu dusun yang berada di Pulau Lingayan, dimana dusun ini merupakan bagian dari Desa Ogotua yang merupakan ibukota Kecamatan Dampal Utara.
Keadaan Demografis Umum
  • Jumlah penduduk Kab. Tolitoli tercatat pada Sensus 2010 sebanyak 215.202 jiwa dengan rincian penduduk pria sebanyak 110.141 jiwa dan penduduk wanita sebanyak 105.061 jiwa. Perbandingan rasio antara penduduk pria dan wanita adalah 104,84.
  • Luas wilayah kecamatan Dampal Utara adalah 182,88 km dengan kepadatan penduduk (Density of Population) mencapai 79,63 jiwa/km, masih jauh dari rata-rata nasional yang mencapai 124 jiwa/km. Hal ini menyebabkan pada beberapa kelompok penduduk sulit untuk mendapatkan akses pelayanan dan program kesehatan karena jarak yang berjauhan satu sama lainnya.
  • Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kab. Tolitoli mencapai 69.25 di tahun 2011.
  • Jumlah penduduk Kecamatan Dampal Utara pada bulan Desember 2012 mencapai 17.146 jiwa, dengan persentase penduduk terbesar berada di Desa Ogotua, yaitu 3.816 jiwa.
  • Di Kecamatan Dampal Utara, Dari kelompok umur terbesar berada pada kelompok umur 17-40 tahun yang mencapai 33% dari total keseluruhan penduduk. Adapun Kelompok Wanita Usia Subur (WUS) di Kecamatan Dampal Utara mencapai 1.243 jiwa, sedangkan Pasangan Usia Subur (PUS) mencapai 2.258 jiwa.
  • Mayoritas penduduk Dampal Utara beragama Islam yaitu mencapai 99%, sedangkan pemeluk agama lain jumlahnya hanya mencapai 1% yang terdiri dari agama Kristen, Budha, Hindu dan Protestan.
  • Sebagian besar penduduk Dampal Utara, yaitu sekitar 78%, bekerja sebagai petani, terutama petani kopra. Yang dimaksud petani kopra ialah orang yang bekerja dari pengolahan kelapa. Selain kelapa, komoditas pertanian lainnya ialah padi, cokelat, dan umbi-umbian.
  • Pekerjaan terbanyak kedua ialah nelayan dengan jumlah 10% dari total populasi. Nelayan paling banyak terdapat di Desa Ogotua yang memang dikenal luas sebagai desa penghasil ikan terbesar di Toli-Toli.
  • Tingkat pendidikan di Kecamatan Dampal Utara masih rendah. Data tahun 2011 menunjukkan bahwa sebanyak 15,6% penduduknya belum pernah sekolah, 24,6% belum tamat SD, 37,11% tamat SD, 13,8% tamat SMP, 7,08% tamat SMA, dan hanya 0,54% lulusan dari akademi maupun perguruan tinggi.
PROFIL KESEHATAN
Permasalahan Kesehatan
A. Penyakit Menular Langsung
  • Angka Kematian Bayi : Kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas Ogotua dari bulan Januari 2014 hingga September 2014 berjumlah 3 bayi. Penyebab kematian tersebut antara lain infeksi, pneumonia dan muntaber.
  • Angka Kematian Balita : Penyebab kematian balita disebabkan oleh beberapa faktor antara lain status gizi balita. status kesehatan balita, dan kondisi lingkungan dan sosial. Dari Januari 2014 hingga September 2014 tidak ditemukan adanya kasus kematian balita di wilayah kerja Puskesmas Ogotua.
  • Angka Kematian Ibu : Pada bulan Januari 2014 hingga September 2014 angka kematian maternal di wilayah Puskesmas Ogotua terdapat 1 kasus akibat pendarahan Post Partum.
B. Penyakit Menular Langsung
  • Diare : Merupakan salah satu dari sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas Ogotua. Hal ini terjadi akibat kondisi lingkungan yang belum menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,  dan masih banyaknya rumah tangga yang tidak memiliki jamban sendiri. Survey Kesehatan Masyarakat yang dilaukan oleh Ttim Pencerah Nusantara tahun 2014 menunjukan hanya 49% RT yang memiliki jamban dan sisanya sebanyak 51% tidak memiliki jamban dan BAB di pinggir pantai, kebun, atau sungai. Ketersediaan air bersih juga menjadi semakin sedikit dan banyak masyarakat akhirnya tidak memperhatikan kebersihan air yang digunakan. Bulan Juli 2014 hingga September 2014 terdapat 32 kasus penyakit diare.
  • ISPA : Data Puskesmas Ogotua bulan Januari 2014 hingga Semptember 2014 menunjukkan terdapat 1.481 penderita. Faktor yang dapat menyebabkan kasus ISPA di Kecamatan Dampal Utara adalah petani koptra yaitu petani yang bergerak dalam pengolahan kelapa. Asap dari hasil pembakaran kelapa mencemari udara. Kemudian faktor yang menyebabkan balita terkena ISPA adalah debu. Anak-anak yang bermain rentan menghirup debu.
  • TB Paru : Penderita TB Paru pada bulan Januari 2014 hingga September 2014 sebanyak 15 orang. namun seringkali penemuan dan pengobatan penderita terkendala oleh kurangnya kesadaran masyarakat untuk berobat, sering terjadi alergi obat TB pada pasien dan jarak antara Puskesmas dengan desa-desa relatif berjauhan.
  • Kusta : Puskesmas Ogotua mendapatkan 2 orang pasien kusta sepanjang bulan Januari 2014 hingga September 2014. Kusta merupakan penyakit menular dan berdampak sosial bagi penderitanya. Seringakali penderita kusta dikucilkan dari lingkungannya.
  • HIV/AIDS dan PMS : Penyakit HIV/AIDS tidak ditemukan di Kecamatan Dampal Utara. Pada bulan September 2014 ditemukan dua orang penderita penyakit Sifilis.
C. Penyakit Bersumber Binatang
  • Rabies : Kecamatan Dampal Utara memiliki potensi untuk terjadinya penyakit rabies yang disebabkan banyaknya anjing liar yang berkeliaran di Kecamatan Dampal Utara. Terdapat tiga kasus gigitan anjing yang dirawat di Puskesmas Ogotua yaitu dua orang dari Desa Malambigu dan 1 orang dari Desa Ogotua.
  • Malaria : Malaria merupakan salah satu penyakit beresiko tinggi yang terjadi di Kecamatan Dampal Utara. Karakterisstik wilayah yang terdapat rawa-rawa menjadi tempat terbaik untuk berkembangnya nyamuk Anopheles. Total penderita penyakit malaria pada bulan Januari 2014 hingga September 2014 ada 117 orang.
  • Cikungunya : Terdapat 216 penderita Cikungunya pada bulan April 2014 hingga Juni 2014. Penularan terjadi sangat cepat karea pelaporan dan penanganan yang terlambat.
D. Penyakit Tidak Menular
Penyakit tidak menular yang tercatat antara lain hipertensi, asma, Diabetes Mellitus, Penyakit Paru Obstruksi Kronis, dan Kecelakaan Lalu Lintas. Berdasarkan data bulan Januari 2014 hingga September 2014 penyakit tidak menular yang paling banyak ditemukan di Puskesmas Ogotua adalah hipertensi sebanyak 409 kasus. Hal ini disebabkan pola makan masyarakat yang dominan mengandung garam. Lalu penderita asma ditemukan sebanyak 194 orang. Salah satu penyebabnya adalah debu. Kemudian 115 orang dirawat di Puskesmas Ogotua akibat kecelakan lalu lintas.
Akses
Transportasi
Desa
Jarak
(Km)
Waktu Tempuh
(Menit)
Ditempuh
Melalui
Alat Transportasi
Sese
7
30
Darat
Roda dua dan roda empat
Kabinuang
3
15
Darat
Roda dua dan roda empat
Ogotua
0
0
Darat
Roda dua dan roda empat
Bambapula
5
15
Darat
Roda dua dan roda empat
Balaroa
7
30
Darat
Roda dua dan roda empat
Toempoh
12
45
Darat
Roda dua dan roda empat
Malambigu
15
60
Darat
Roda dua dan roda empat
Banagan
26
90
Darat
Roda dua dan roda empat
Ogolali
35
105
Darat
Roda dua dan roda empat
Simatang Tanjung
9.5 mil
90
Laut
Perahu
Simatang Utara
11.3 mil
120
Laut
Perahu
Dusun P. Lingayan
5 mil
30
Laut
Perahu
Sarana dan Prasarana
Puskesmas Ogotua merupakan puskesmas mampu PONED yang terletak di kecamatan Dampal utarakabupaten Toli-Toli provinsi Sulawesi Tengah. Kondisi puskesmas Ogotua sudah lebih baik dibandingan beberapa tahun sebelumnya. Gedung telah direnovasi dan telah tersedia listrik selama 24 jam juga kondisi lingkungan yang lebih bersih. Kondisi berbeda didapatkan jika melihat kondisi fisik jejaring puskesmas Ogotua. Secara umum kondisi fisik jejaring puskesmas Ogotua tidak sebaik kondisi fisik puskesmas induk. Banyak kondisi bangunan jejaring yang sebenarnya memerlukan renovasi karena kondisi rusak ringan hingga yang rusak berat.
Pelayanan Puskesmas Ogotua telah mengalami peningkatan dan lebih baik setelah dilakukannya intervensi Pencerah Nusantara Batch I dan II. Pencerah Nusantara Batch III akan melanjutkan kembali program tersebut dengan melibatkan lebih banyak peran Puskesmas. Demi kelancaran program Pencerah Nusantara Batch III akan meningkatkan kerjasama lintas sektor antara Puskesmas dengan mitra kerja Puskesmas se-Kecamatan Dampal Utara. Kerjasama lintas sektor akan lebih menjamin keberhasilan dan keberlangsungan program setelah Pencerah Nusantara tidak lagi bertugas di wilayah kerja Puskesmas Ogotua, Kecamatan Dampal Utara.

SUMBER: http://pencerahnusantara.org/kabupaten-tolitoli/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tulis pesan anda untuk saya

Kumpulan Istilah Dalam Bisnis yang Wajib Diketahui Bagi Pelaku Usaha

Bagi seseorang yang baru menekuni bisnis, baik itu bisnis online maupun offline, tentunya banyak istilah yang masih asing terdengar di tel...